mitrabhayangkarainobes.com
ADVERTISEMENT
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
mitrabhayangkarainobes.com
No Result
View All Result

Presiden Jokowi: Penanganan Pandemi Perlu Kesamaan Frekuensi 

by Redaksi
28 Juni 2021
in Uncategorized
0
138
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
PRESIDEN JOKOWI

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Penyampaian LHP LKPP 2020, dan IHPS II-2020, serta Penyerahan LHP Semester II-2020, di Istana Negara, Jumat (25/06/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Muchlir Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir dan harus terus diwaspadai. Situasi luar biasa yang dihadapi bangsa ini harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh semua pihak.

Hal tersebut disampaikan pada Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2020, dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2020 serta Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Semester II Tahun 2020, Jumat (25/06/2021) pagi, di Istana Negara, DKI Jakarta.

“Situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary, yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh kita semuanya, baik di semua tataran lembaga negara dan di seluruh jajaran pemerintah pusat sampai pemerintah daerah,” ujarnya.

Kepala Negara memaparkan, sejak pandemi muncul di tahun 2020 pemerintah telah merespons dengan melakukan langkah-langkah luar biasa, termasuk dengan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Refocusing dan realokasi anggaran di seluruh jenjang kepemerintahan dan memberi ruang relaksasi defisit APBN dapat diperlebar di atas tiga persen selama tiga tahun. Pelebaran defisit harus kita lakukan mengingat kebutuhan belanja negara makin meningkat untuk penanganan kesehatan dan perekonomian, pada saat pendapatan negara mengalami penurunan,” ujarnya.

Semangat kebersamaan dalam menghadapi pandemi ini, imbuh Presiden, juga dilakukan dengan cara berbagai beban. “Kita juga mendorong berbagai lembaga negara melakukan sharing the pain, menghadapi pandemi dengan semangat kebersamaan, menanggung beban bersama, seperti burden sharing yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI),” imbuhnya.

Dengan berbagai respons kebijakan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah mampu menangani peningkatan belanja kesehatan sekaligus menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan.

“Meskipun kita sempat mengalami kontraksi yang dalam di kuartal II tahun 2020, yaitu minus 5,32 persen. Tapi kuartal berikutnya kita melewati rock bottom, ekonomi Indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I-2021 kita berada di minus 0,74 persen,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Jokowi: Penanganan Pandemi Perlu Kesamaan Frekuensi  appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT
PRESIDEN JOKOWI

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Penyampaian LHP LKPP 2020, dan IHPS II-2020, serta Penyerahan LHP Semester II-2020, di Istana Negara, Jumat (25/06/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Muchlir Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir dan harus terus diwaspadai. Situasi luar biasa yang dihadapi bangsa ini harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh semua pihak.

Hal tersebut disampaikan pada Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2020, dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2020 serta Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Semester II Tahun 2020, Jumat (25/06/2021) pagi, di Istana Negara, DKI Jakarta.

“Situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary, yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh kita semuanya, baik di semua tataran lembaga negara dan di seluruh jajaran pemerintah pusat sampai pemerintah daerah,” ujarnya.

Kepala Negara memaparkan, sejak pandemi muncul di tahun 2020 pemerintah telah merespons dengan melakukan langkah-langkah luar biasa, termasuk dengan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Refocusing dan realokasi anggaran di seluruh jenjang kepemerintahan dan memberi ruang relaksasi defisit APBN dapat diperlebar di atas tiga persen selama tiga tahun. Pelebaran defisit harus kita lakukan mengingat kebutuhan belanja negara makin meningkat untuk penanganan kesehatan dan perekonomian, pada saat pendapatan negara mengalami penurunan,” ujarnya.

Semangat kebersamaan dalam menghadapi pandemi ini, imbuh Presiden, juga dilakukan dengan cara berbagai beban. “Kita juga mendorong berbagai lembaga negara melakukan sharing the pain, menghadapi pandemi dengan semangat kebersamaan, menanggung beban bersama, seperti burden sharing yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI),” imbuhnya.

Dengan berbagai respons kebijakan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah mampu menangani peningkatan belanja kesehatan sekaligus menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan.

“Meskipun kita sempat mengalami kontraksi yang dalam di kuartal II tahun 2020, yaitu minus 5,32 persen. Tapi kuartal berikutnya kita melewati rock bottom, ekonomi Indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I-2021 kita berada di minus 0,74 persen,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Jokowi: Penanganan Pandemi Perlu Kesamaan Frekuensi  appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Baca Juga

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

PRESIDEN JOKOWI

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Penyampaian LHP LKPP 2020, dan IHPS II-2020, serta Penyerahan LHP Semester II-2020, di Istana Negara, Jumat (25/06/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Muchlir Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir dan harus terus diwaspadai. Situasi luar biasa yang dihadapi bangsa ini harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh semua pihak.

Hal tersebut disampaikan pada Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2020, dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2020 serta Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Semester II Tahun 2020, Jumat (25/06/2021) pagi, di Istana Negara, DKI Jakarta.

“Situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary, yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh kita semuanya, baik di semua tataran lembaga negara dan di seluruh jajaran pemerintah pusat sampai pemerintah daerah,” ujarnya.

Kepala Negara memaparkan, sejak pandemi muncul di tahun 2020 pemerintah telah merespons dengan melakukan langkah-langkah luar biasa, termasuk dengan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Refocusing dan realokasi anggaran di seluruh jenjang kepemerintahan dan memberi ruang relaksasi defisit APBN dapat diperlebar di atas tiga persen selama tiga tahun. Pelebaran defisit harus kita lakukan mengingat kebutuhan belanja negara makin meningkat untuk penanganan kesehatan dan perekonomian, pada saat pendapatan negara mengalami penurunan,” ujarnya.

Semangat kebersamaan dalam menghadapi pandemi ini, imbuh Presiden, juga dilakukan dengan cara berbagai beban. “Kita juga mendorong berbagai lembaga negara melakukan sharing the pain, menghadapi pandemi dengan semangat kebersamaan, menanggung beban bersama, seperti burden sharing yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI),” imbuhnya.

Dengan berbagai respons kebijakan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah mampu menangani peningkatan belanja kesehatan sekaligus menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan.

“Meskipun kita sempat mengalami kontraksi yang dalam di kuartal II tahun 2020, yaitu minus 5,32 persen. Tapi kuartal berikutnya kita melewati rock bottom, ekonomi Indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I-2021 kita berada di minus 0,74 persen,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Jokowi: Penanganan Pandemi Perlu Kesamaan Frekuensi  appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT
PRESIDEN JOKOWI

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Penyampaian LHP LKPP 2020, dan IHPS II-2020, serta Penyerahan LHP Semester II-2020, di Istana Negara, Jumat (25/06/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Muchlir Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir dan harus terus diwaspadai. Situasi luar biasa yang dihadapi bangsa ini harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh semua pihak.

Hal tersebut disampaikan pada Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2020, dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2020 serta Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Semester II Tahun 2020, Jumat (25/06/2021) pagi, di Istana Negara, DKI Jakarta.

“Situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary, yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh kita semuanya, baik di semua tataran lembaga negara dan di seluruh jajaran pemerintah pusat sampai pemerintah daerah,” ujarnya.

Kepala Negara memaparkan, sejak pandemi muncul di tahun 2020 pemerintah telah merespons dengan melakukan langkah-langkah luar biasa, termasuk dengan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Refocusing dan realokasi anggaran di seluruh jenjang kepemerintahan dan memberi ruang relaksasi defisit APBN dapat diperlebar di atas tiga persen selama tiga tahun. Pelebaran defisit harus kita lakukan mengingat kebutuhan belanja negara makin meningkat untuk penanganan kesehatan dan perekonomian, pada saat pendapatan negara mengalami penurunan,” ujarnya.

Semangat kebersamaan dalam menghadapi pandemi ini, imbuh Presiden, juga dilakukan dengan cara berbagai beban. “Kita juga mendorong berbagai lembaga negara melakukan sharing the pain, menghadapi pandemi dengan semangat kebersamaan, menanggung beban bersama, seperti burden sharing yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI),” imbuhnya.

Dengan berbagai respons kebijakan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah mampu menangani peningkatan belanja kesehatan sekaligus menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan.

“Meskipun kita sempat mengalami kontraksi yang dalam di kuartal II tahun 2020, yaitu minus 5,32 persen. Tapi kuartal berikutnya kita melewati rock bottom, ekonomi Indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I-2021 kita berada di minus 0,74 persen,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Jokowi: Penanganan Pandemi Perlu Kesamaan Frekuensi  appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Tags: Kabinet Indonesia Maju
Cloud Hosting Indonesia

Berita Lainnya

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

by Redaksi
21 April 2025
0

mitrabhayangkarinobes.com, | Lubuk Pakam, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Kantor Wilayah Sumatera Ikuti zoom pembukaan...

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

by Redaksi
4 April 2025
0

mitrabhayangkarainobes.com, | Lubuk Pakam, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kanwil Sumatera Utara...

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

by Redaksi
19 Januari 2025
0

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian.   Mitra bhayangkara inobes.com...

Bareskrim Polri Amankan 100 Butir Pil Ekstasi Dari Koin Bar Siantar .

Bareskrim Polri Amankan 100 Butir Pil Ekstasi Dari Koin Bar Siantar .

by Redaksi
13 Juni 2024
0

    Mitra Bhayangkara Inobes.com--Medan, SUMUT : Dirtipidum Bareskrim Polri bersama Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) besar-besaran melakukan pengukapan...

TRENDING NEWS

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed

TENTANG

mitrabhayangkarainobes.com | merupakan media yang mengutamakan publikasi suara rakyat serta menyajikan berita yang berimbang, kritis dan mendidik

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Recent Posts

  • Tingkatkan Kewaspadaan, Kalapas Ajak Petugas dan CPNS Kontrol Branggang. 
  • Kepsek Dan Mantan Operator SDN 094173 Bagot Puluan Di Duga Berdalih Terkait Pungli Biaya Transport Rp 250 Ribu. 

© 2021 | mitrabhayangkarainobes.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum

© 2021 | mitrabhayangkarainobes.com