mitrabhayangkarainobes.com
ADVERTISEMENT
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
mitrabhayangkarainobes.com
No Result
View All Result

Menpora: PON XX dan Peparnas XVI Papua Terapkan Sistem Bubble Ketat

by Redaksi
14 Juli 2021
in Uncategorized
0
140
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Keterangan Pers usai Rapat Terbatas mengenai Persiapan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua, secara virtual, Selasa (13/07/2021). (Foto: Humas Setkab/Agung)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang akan digelar di Papua Oktober dan November mendatang akan menerapkan sistem gelembung atau bubble yang sangat ketat. Indonesia akan menerapkan sistem yang digunakan pada pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang digelar pada bulan ini.

“Saya kira kita akan melakukan aturan yang sangat ketat. Ada satu yang berada di depan kita pelaksanaan Olimpiade Tokyo, itu akan kita lihat betul bagaimana kita belajar dari situ, karena mereka menerapkan sistem bubble,” ujarnya dalam keterangan pers, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), melalui konferensi video, Selasa (13/07/2021).

Dengan sistem bubble tersebut, papar Menpora, semua pihak terkait akan dijaga untuk hanya melakukan aktivitas yang terkait dengan penyelenggaraan PON dan Peparnas.

“Jadi sistem bubble itu maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan, tempat pertandingan kembali ke penginapan,” ujarnya.

Ditambahkan Zainudin, pihaknya sudah punya pengalaman terkait penerapan protokol kesehatan dalam gelaran olahraga sepak bola dan bola basket.

“Kita sudah berpengalaman, walaupun itu single event ya, di sepak bola dan bola basket dan sukses kita. Dan sistem bubble saya kira sistem yang aman buat kira dan kita jaga agar tidak ke sana kemari,” ujarnya.

Lebih lanjut Menpora mengatakan, seluruh kontingen yang akan mengikuti PON XX dan Peparnas XVI ini sudah divaksinasi. “Untuk vaksin atlet, pelatih, ofisial, dan tenaga pendukung, mereka yang datang dari 33 provinsi itu tadi dilaporkan bahwa sudah divaksin, dan juga untuk kontingen yang ada di Papua,” ujarnya.

Menpora menambahkan, vaksinasi juga dilakukan bagi masyarakat yang ada di sekitar venue maupun tempat akomodasi kontingen. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi pada Ratas bulan Maret yang lalu.

“Tadi arahan Bapak Presiden supaya dimasifkan. Bahkan vaksinnya akan ditambah jumlahnya untuk ke Papua dan akan diperkirakan bulan Agustus selesai semua divaksin,” imbuhnya.

Terkait kehadiran penonton, Zainudin menyebutkan hal itu akan diputuskan pada bulan September mendatang, sesuai dengan perkembangan pengendalian pandemi COVID-19. Ditegaskannya, jika diputuskan pertandingan dapat dihadiri penonton secara terbatas, maka semua penonton juga harus sudah divaksinasi.

“Sekali lagi saya tegaskan, kalau keputusannya semua pertandingan boleh ditonton maka bisa dipastikan semua yang nonton itu sudah divaksin. Bagi mereka yang tidak mau divaksin ya pasti tidak diperbolehkan untuk menonton,” tegasnya.

Persiapan Sudah Mencapai 90 Persen
Dalam keterangan persnya, Menpora juga menyampaikan mengenai persiapan infrastruktur baik venue maupun akomodasi untuk penyelenggaraan PON XX yang akan digelar pada tanggal 2-15 serta Peparnas XVI akan diselenggarakan satu bulan setelahnya, yaitu pada tanggal 2-15 November.

“Secara keseluruhan bahwa kesiapan dari prasarana itu sudah sekitar 90-an persen. Yang tersisa adalah melakukan finishing dan juga pengisian peralatan atau perlengkapan di dalam, baik itu tempat-tempat penginapan atau akomodasi maupun venue. Misalnya, harus ada segera kita masukkan AC, water heater, tempat tidur, dan sebagainya, itu menjadi tanggung jawab dari PB PON dan yang lain-lainnya,” ujarnya.

Sementara dari sisi peralatan, Zainudin memaparkan, peralatan untuk 26 cabang olahraga (cabor) yang disiapkan oleh pemerintah pusat melalui Kemenpora saat ini sedang dalam proses dan dipastikan semuanya sudah ada di Papua pada akhir Agustus mendatang. Bahkan, saat ini sudah ada yang terpasang karena beberapa cabor sudah mulai melakukan tes event.

“Di samping itu, ada 13 cabor yang peralatannya diadakan melalui APBD atau PB PON, itu juga sama statusnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menpora menjelaskan, PON XX akan mempertandingkan 37 cabor dan akan diikuti sekitar 6.400 orang atlet dan 3.500 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di empat tempat, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Sedangkan Peparnas XVI hanya akan mempertandingkan 12 cabang olahraga dan akan diikuti sebanyak 1.935 orang atlet dan 740 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di dua tempat, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

“Jadi untuk para atlet disabilitas, kita tidak perlu membangun lagi fasilitas-fasilitas yang baru karena setelah penggunaan untuk PON itu langsung bisa digunakan oleh para peserta Peparnas,” imbuhnya.

Terkait sisi keamanan, Menpora menyampaikan bahwa dalam Ratas yang juga dihadiri oleh Gubernur Papua dan Ketua Umum KONI ini Panglima TNI dan Kapolri telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua ini.

“Terakhir dari sisi keamanan, tadi juga Pak Kapolri dan Panglima TNI menyampaikan tentang dukungan penuh dari Pak Panglima dan Pak Kapolri, dan bahkan sudah menyampaikan tentang hal-hal yang akan dikerjakan oleh kedua institusi itu,” pungkasnya. (TGH/UN)

The post Menpora: PON XX dan Peparnas XVI Papua Terapkan Sistem Bubble Ketat appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

Keterangan Pers usai Rapat Terbatas mengenai Persiapan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua, secara virtual, Selasa (13/07/2021). (Foto: Humas Setkab/Agung)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang akan digelar di Papua Oktober dan November mendatang akan menerapkan sistem gelembung atau bubble yang sangat ketat. Indonesia akan menerapkan sistem yang digunakan pada pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang digelar pada bulan ini.

“Saya kira kita akan melakukan aturan yang sangat ketat. Ada satu yang berada di depan kita pelaksanaan Olimpiade Tokyo, itu akan kita lihat betul bagaimana kita belajar dari situ, karena mereka menerapkan sistem bubble,” ujarnya dalam keterangan pers, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), melalui konferensi video, Selasa (13/07/2021).

Dengan sistem bubble tersebut, papar Menpora, semua pihak terkait akan dijaga untuk hanya melakukan aktivitas yang terkait dengan penyelenggaraan PON dan Peparnas.

“Jadi sistem bubble itu maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan, tempat pertandingan kembali ke penginapan,” ujarnya.

Ditambahkan Zainudin, pihaknya sudah punya pengalaman terkait penerapan protokol kesehatan dalam gelaran olahraga sepak bola dan bola basket.

“Kita sudah berpengalaman, walaupun itu single event ya, di sepak bola dan bola basket dan sukses kita. Dan sistem bubble saya kira sistem yang aman buat kira dan kita jaga agar tidak ke sana kemari,” ujarnya.

Lebih lanjut Menpora mengatakan, seluruh kontingen yang akan mengikuti PON XX dan Peparnas XVI ini sudah divaksinasi. “Untuk vaksin atlet, pelatih, ofisial, dan tenaga pendukung, mereka yang datang dari 33 provinsi itu tadi dilaporkan bahwa sudah divaksin, dan juga untuk kontingen yang ada di Papua,” ujarnya.

Menpora menambahkan, vaksinasi juga dilakukan bagi masyarakat yang ada di sekitar venue maupun tempat akomodasi kontingen. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi pada Ratas bulan Maret yang lalu.

“Tadi arahan Bapak Presiden supaya dimasifkan. Bahkan vaksinnya akan ditambah jumlahnya untuk ke Papua dan akan diperkirakan bulan Agustus selesai semua divaksin,” imbuhnya.

Terkait kehadiran penonton, Zainudin menyebutkan hal itu akan diputuskan pada bulan September mendatang, sesuai dengan perkembangan pengendalian pandemi COVID-19. Ditegaskannya, jika diputuskan pertandingan dapat dihadiri penonton secara terbatas, maka semua penonton juga harus sudah divaksinasi.

“Sekali lagi saya tegaskan, kalau keputusannya semua pertandingan boleh ditonton maka bisa dipastikan semua yang nonton itu sudah divaksin. Bagi mereka yang tidak mau divaksin ya pasti tidak diperbolehkan untuk menonton,” tegasnya.

Persiapan Sudah Mencapai 90 Persen
Dalam keterangan persnya, Menpora juga menyampaikan mengenai persiapan infrastruktur baik venue maupun akomodasi untuk penyelenggaraan PON XX yang akan digelar pada tanggal 2-15 serta Peparnas XVI akan diselenggarakan satu bulan setelahnya, yaitu pada tanggal 2-15 November.

“Secara keseluruhan bahwa kesiapan dari prasarana itu sudah sekitar 90-an persen. Yang tersisa adalah melakukan finishing dan juga pengisian peralatan atau perlengkapan di dalam, baik itu tempat-tempat penginapan atau akomodasi maupun venue. Misalnya, harus ada segera kita masukkan AC, water heater, tempat tidur, dan sebagainya, itu menjadi tanggung jawab dari PB PON dan yang lain-lainnya,” ujarnya.

Sementara dari sisi peralatan, Zainudin memaparkan, peralatan untuk 26 cabang olahraga (cabor) yang disiapkan oleh pemerintah pusat melalui Kemenpora saat ini sedang dalam proses dan dipastikan semuanya sudah ada di Papua pada akhir Agustus mendatang. Bahkan, saat ini sudah ada yang terpasang karena beberapa cabor sudah mulai melakukan tes event.

“Di samping itu, ada 13 cabor yang peralatannya diadakan melalui APBD atau PB PON, itu juga sama statusnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menpora menjelaskan, PON XX akan mempertandingkan 37 cabor dan akan diikuti sekitar 6.400 orang atlet dan 3.500 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di empat tempat, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Sedangkan Peparnas XVI hanya akan mempertandingkan 12 cabang olahraga dan akan diikuti sebanyak 1.935 orang atlet dan 740 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di dua tempat, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

“Jadi untuk para atlet disabilitas, kita tidak perlu membangun lagi fasilitas-fasilitas yang baru karena setelah penggunaan untuk PON itu langsung bisa digunakan oleh para peserta Peparnas,” imbuhnya.

Terkait sisi keamanan, Menpora menyampaikan bahwa dalam Ratas yang juga dihadiri oleh Gubernur Papua dan Ketua Umum KONI ini Panglima TNI dan Kapolri telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua ini.

“Terakhir dari sisi keamanan, tadi juga Pak Kapolri dan Panglima TNI menyampaikan tentang dukungan penuh dari Pak Panglima dan Pak Kapolri, dan bahkan sudah menyampaikan tentang hal-hal yang akan dikerjakan oleh kedua institusi itu,” pungkasnya. (TGH/UN)

The post Menpora: PON XX dan Peparnas XVI Papua Terapkan Sistem Bubble Ketat appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Baca Juga

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

Keterangan Pers usai Rapat Terbatas mengenai Persiapan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua, secara virtual, Selasa (13/07/2021). (Foto: Humas Setkab/Agung)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang akan digelar di Papua Oktober dan November mendatang akan menerapkan sistem gelembung atau bubble yang sangat ketat. Indonesia akan menerapkan sistem yang digunakan pada pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang digelar pada bulan ini.

“Saya kira kita akan melakukan aturan yang sangat ketat. Ada satu yang berada di depan kita pelaksanaan Olimpiade Tokyo, itu akan kita lihat betul bagaimana kita belajar dari situ, karena mereka menerapkan sistem bubble,” ujarnya dalam keterangan pers, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), melalui konferensi video, Selasa (13/07/2021).

Dengan sistem bubble tersebut, papar Menpora, semua pihak terkait akan dijaga untuk hanya melakukan aktivitas yang terkait dengan penyelenggaraan PON dan Peparnas.

“Jadi sistem bubble itu maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan, tempat pertandingan kembali ke penginapan,” ujarnya.

Ditambahkan Zainudin, pihaknya sudah punya pengalaman terkait penerapan protokol kesehatan dalam gelaran olahraga sepak bola dan bola basket.

“Kita sudah berpengalaman, walaupun itu single event ya, di sepak bola dan bola basket dan sukses kita. Dan sistem bubble saya kira sistem yang aman buat kira dan kita jaga agar tidak ke sana kemari,” ujarnya.

Lebih lanjut Menpora mengatakan, seluruh kontingen yang akan mengikuti PON XX dan Peparnas XVI ini sudah divaksinasi. “Untuk vaksin atlet, pelatih, ofisial, dan tenaga pendukung, mereka yang datang dari 33 provinsi itu tadi dilaporkan bahwa sudah divaksin, dan juga untuk kontingen yang ada di Papua,” ujarnya.

Menpora menambahkan, vaksinasi juga dilakukan bagi masyarakat yang ada di sekitar venue maupun tempat akomodasi kontingen. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi pada Ratas bulan Maret yang lalu.

“Tadi arahan Bapak Presiden supaya dimasifkan. Bahkan vaksinnya akan ditambah jumlahnya untuk ke Papua dan akan diperkirakan bulan Agustus selesai semua divaksin,” imbuhnya.

Terkait kehadiran penonton, Zainudin menyebutkan hal itu akan diputuskan pada bulan September mendatang, sesuai dengan perkembangan pengendalian pandemi COVID-19. Ditegaskannya, jika diputuskan pertandingan dapat dihadiri penonton secara terbatas, maka semua penonton juga harus sudah divaksinasi.

“Sekali lagi saya tegaskan, kalau keputusannya semua pertandingan boleh ditonton maka bisa dipastikan semua yang nonton itu sudah divaksin. Bagi mereka yang tidak mau divaksin ya pasti tidak diperbolehkan untuk menonton,” tegasnya.

Persiapan Sudah Mencapai 90 Persen
Dalam keterangan persnya, Menpora juga menyampaikan mengenai persiapan infrastruktur baik venue maupun akomodasi untuk penyelenggaraan PON XX yang akan digelar pada tanggal 2-15 serta Peparnas XVI akan diselenggarakan satu bulan setelahnya, yaitu pada tanggal 2-15 November.

“Secara keseluruhan bahwa kesiapan dari prasarana itu sudah sekitar 90-an persen. Yang tersisa adalah melakukan finishing dan juga pengisian peralatan atau perlengkapan di dalam, baik itu tempat-tempat penginapan atau akomodasi maupun venue. Misalnya, harus ada segera kita masukkan AC, water heater, tempat tidur, dan sebagainya, itu menjadi tanggung jawab dari PB PON dan yang lain-lainnya,” ujarnya.

Sementara dari sisi peralatan, Zainudin memaparkan, peralatan untuk 26 cabang olahraga (cabor) yang disiapkan oleh pemerintah pusat melalui Kemenpora saat ini sedang dalam proses dan dipastikan semuanya sudah ada di Papua pada akhir Agustus mendatang. Bahkan, saat ini sudah ada yang terpasang karena beberapa cabor sudah mulai melakukan tes event.

“Di samping itu, ada 13 cabor yang peralatannya diadakan melalui APBD atau PB PON, itu juga sama statusnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menpora menjelaskan, PON XX akan mempertandingkan 37 cabor dan akan diikuti sekitar 6.400 orang atlet dan 3.500 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di empat tempat, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Sedangkan Peparnas XVI hanya akan mempertandingkan 12 cabang olahraga dan akan diikuti sebanyak 1.935 orang atlet dan 740 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di dua tempat, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

“Jadi untuk para atlet disabilitas, kita tidak perlu membangun lagi fasilitas-fasilitas yang baru karena setelah penggunaan untuk PON itu langsung bisa digunakan oleh para peserta Peparnas,” imbuhnya.

Terkait sisi keamanan, Menpora menyampaikan bahwa dalam Ratas yang juga dihadiri oleh Gubernur Papua dan Ketua Umum KONI ini Panglima TNI dan Kapolri telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua ini.

“Terakhir dari sisi keamanan, tadi juga Pak Kapolri dan Panglima TNI menyampaikan tentang dukungan penuh dari Pak Panglima dan Pak Kapolri, dan bahkan sudah menyampaikan tentang hal-hal yang akan dikerjakan oleh kedua institusi itu,” pungkasnya. (TGH/UN)

The post Menpora: PON XX dan Peparnas XVI Papua Terapkan Sistem Bubble Ketat appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

Keterangan Pers usai Rapat Terbatas mengenai Persiapan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua, secara virtual, Selasa (13/07/2021). (Foto: Humas Setkab/Agung)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang akan digelar di Papua Oktober dan November mendatang akan menerapkan sistem gelembung atau bubble yang sangat ketat. Indonesia akan menerapkan sistem yang digunakan pada pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang digelar pada bulan ini.

“Saya kira kita akan melakukan aturan yang sangat ketat. Ada satu yang berada di depan kita pelaksanaan Olimpiade Tokyo, itu akan kita lihat betul bagaimana kita belajar dari situ, karena mereka menerapkan sistem bubble,” ujarnya dalam keterangan pers, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), melalui konferensi video, Selasa (13/07/2021).

Dengan sistem bubble tersebut, papar Menpora, semua pihak terkait akan dijaga untuk hanya melakukan aktivitas yang terkait dengan penyelenggaraan PON dan Peparnas.

“Jadi sistem bubble itu maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan, tempat pertandingan kembali ke penginapan,” ujarnya.

Ditambahkan Zainudin, pihaknya sudah punya pengalaman terkait penerapan protokol kesehatan dalam gelaran olahraga sepak bola dan bola basket.

“Kita sudah berpengalaman, walaupun itu single event ya, di sepak bola dan bola basket dan sukses kita. Dan sistem bubble saya kira sistem yang aman buat kira dan kita jaga agar tidak ke sana kemari,” ujarnya.

Lebih lanjut Menpora mengatakan, seluruh kontingen yang akan mengikuti PON XX dan Peparnas XVI ini sudah divaksinasi. “Untuk vaksin atlet, pelatih, ofisial, dan tenaga pendukung, mereka yang datang dari 33 provinsi itu tadi dilaporkan bahwa sudah divaksin, dan juga untuk kontingen yang ada di Papua,” ujarnya.

Menpora menambahkan, vaksinasi juga dilakukan bagi masyarakat yang ada di sekitar venue maupun tempat akomodasi kontingen. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi pada Ratas bulan Maret yang lalu.

“Tadi arahan Bapak Presiden supaya dimasifkan. Bahkan vaksinnya akan ditambah jumlahnya untuk ke Papua dan akan diperkirakan bulan Agustus selesai semua divaksin,” imbuhnya.

Terkait kehadiran penonton, Zainudin menyebutkan hal itu akan diputuskan pada bulan September mendatang, sesuai dengan perkembangan pengendalian pandemi COVID-19. Ditegaskannya, jika diputuskan pertandingan dapat dihadiri penonton secara terbatas, maka semua penonton juga harus sudah divaksinasi.

“Sekali lagi saya tegaskan, kalau keputusannya semua pertandingan boleh ditonton maka bisa dipastikan semua yang nonton itu sudah divaksin. Bagi mereka yang tidak mau divaksin ya pasti tidak diperbolehkan untuk menonton,” tegasnya.

Persiapan Sudah Mencapai 90 Persen
Dalam keterangan persnya, Menpora juga menyampaikan mengenai persiapan infrastruktur baik venue maupun akomodasi untuk penyelenggaraan PON XX yang akan digelar pada tanggal 2-15 serta Peparnas XVI akan diselenggarakan satu bulan setelahnya, yaitu pada tanggal 2-15 November.

“Secara keseluruhan bahwa kesiapan dari prasarana itu sudah sekitar 90-an persen. Yang tersisa adalah melakukan finishing dan juga pengisian peralatan atau perlengkapan di dalam, baik itu tempat-tempat penginapan atau akomodasi maupun venue. Misalnya, harus ada segera kita masukkan AC, water heater, tempat tidur, dan sebagainya, itu menjadi tanggung jawab dari PB PON dan yang lain-lainnya,” ujarnya.

Sementara dari sisi peralatan, Zainudin memaparkan, peralatan untuk 26 cabang olahraga (cabor) yang disiapkan oleh pemerintah pusat melalui Kemenpora saat ini sedang dalam proses dan dipastikan semuanya sudah ada di Papua pada akhir Agustus mendatang. Bahkan, saat ini sudah ada yang terpasang karena beberapa cabor sudah mulai melakukan tes event.

“Di samping itu, ada 13 cabor yang peralatannya diadakan melalui APBD atau PB PON, itu juga sama statusnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menpora menjelaskan, PON XX akan mempertandingkan 37 cabor dan akan diikuti sekitar 6.400 orang atlet dan 3.500 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di empat tempat, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Sedangkan Peparnas XVI hanya akan mempertandingkan 12 cabang olahraga dan akan diikuti sebanyak 1.935 orang atlet dan 740 orang ofisial. Gelaran ini akan diselenggarakan di dua tempat, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

“Jadi untuk para atlet disabilitas, kita tidak perlu membangun lagi fasilitas-fasilitas yang baru karena setelah penggunaan untuk PON itu langsung bisa digunakan oleh para peserta Peparnas,” imbuhnya.

Terkait sisi keamanan, Menpora menyampaikan bahwa dalam Ratas yang juga dihadiri oleh Gubernur Papua dan Ketua Umum KONI ini Panglima TNI dan Kapolri telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua ini.

“Terakhir dari sisi keamanan, tadi juga Pak Kapolri dan Panglima TNI menyampaikan tentang dukungan penuh dari Pak Panglima dan Pak Kapolri, dan bahkan sudah menyampaikan tentang hal-hal yang akan dikerjakan oleh kedua institusi itu,” pungkasnya. (TGH/UN)

The post Menpora: PON XX dan Peparnas XVI Papua Terapkan Sistem Bubble Ketat appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Tags: Kabinet Indonesia Maju
Cloud Hosting Indonesia

Berita Lainnya

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

by Redaksi
21 April 2025
0

mitrabhayangkarinobes.com, | Lubuk Pakam, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Kantor Wilayah Sumatera Ikuti zoom pembukaan...

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

by Redaksi
4 April 2025
0

mitrabhayangkarainobes.com, | Lubuk Pakam, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kanwil Sumatera Utara...

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

by Redaksi
19 Januari 2025
0

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian.   Mitra bhayangkara inobes.com...

Bareskrim Polri Amankan 100 Butir Pil Ekstasi Dari Koin Bar Siantar .

Bareskrim Polri Amankan 100 Butir Pil Ekstasi Dari Koin Bar Siantar .

by Redaksi
13 Juni 2024
0

    Mitra Bhayangkara Inobes.com--Medan, SUMUT : Dirtipidum Bareskrim Polri bersama Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) besar-besaran melakukan pengukapan...

TRENDING NEWS

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed

TENTANG

mitrabhayangkarainobes.com | merupakan media yang mengutamakan publikasi suara rakyat serta menyajikan berita yang berimbang, kritis dan mendidik

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Recent Posts

  • Tingkatkan Kewaspadaan, Kalapas Ajak Petugas dan CPNS Kontrol Branggang. 
  • Kepsek Dan Mantan Operator SDN 094173 Bagot Puluan Di Duga Berdalih Terkait Pungli Biaya Transport Rp 250 Ribu. 

© 2021 | mitrabhayangkarainobes.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum

© 2021 | mitrabhayangkarainobes.com