mitrabhayangkarainobes.com
ADVERTISEMENT
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
mitrabhayangkarainobes.com
No Result
View All Result

Presiden Lepas Ekspor Komoditas Pertanian dari 17 Pintu

by Redaksi
15 Agustus 2021
in Uncategorized
0
138
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Pelepasan Ekspor Merdeka Pertanian, Sabtu (14/08/2021) siang, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor komoditas pertanian yang dilakukan secara serentak dari 17 pintu dengan tujuan 61 negara. Acara bertajuk Merdeka Ekspor yang diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan RI ini dihadiri Presiden secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/08/2021) pagi.

“Hari ini kita akan lakukan ekspor komoditas pertanian secara serentak dari 17 pintu ekspor, melalui bandar udara dan pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir yang telah bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan ekspor.

“Saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku-pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya, yang selama masa pandemi telah bekerja keras, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tetapi juga telah berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian,” ucapnya.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi. Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang angkanya Rp390,16 triliun. Sementara, nilai ekspor untuk periode Januari hingga Juli 2021 mencapai Rp282,86 triliun atau mengalami kenaikan 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang bernilai Rp202,05 triliun.

“Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga,” ujar Presiden.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) juga terus membaik. Pada Juni 2020 NTP berada di angka 99,60, kemudian secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. “Ini sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” ujar Presiden.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara pun menyambut baik ekspor komoditas pertanian berupa beras dengan negara tujuan Arab Saudi. Namun, ia juga mengingatkan untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan nasional.

“Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Tetapi sekali lagi dikalkulasi, dihitung, bahwa benar-benar stok yang ada itu cukup untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau hitung-hitungan ada sisa, silakan diekspor,” tegasnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk terus memperkuat pasar untuk komoditas pertanian baik dalam negeri dan luar negeri.

“Di dalam negeri kita ajak masyarakat untuk mencintai, untuk membeli hasil-hasil pertanian kita sendiri, dan untuk mengonsumsi pangan yang sehat, produksi bangsa kita sendiri. Pasar di luar negeri juga digarap dengan intensif dan terintegrasi, terpadu, dan mulai masuk ke pasar-pasar negara-negara nontradisional, yang ini kesempatan kita, momentum kita yang sangat baik di kala pandemi ini, sehingga potensi pasar semakin meluas,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Menteri Pertanian (Mentan) Syarul Yasin Limpo menyebutkan bahwa nilai total ekspor dalam kegiatan ini mencapai Rp7,29 triliun.

“Ekspor yang akan dilepas pada kesempatan ini sebesar 627,4 juta ton, nilainya Rp 7,29 triliun, meliputi komoditas yang pertama perkebunan 564,6 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4,0 juta ton, dan beberapa komoditas lainnya,” ujar Mentan yang mengikuti kegiatan di di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Ekspor pertanian tersebut akan dikirimkan ke sejumlah negara tujuan ekspor seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan beberapa negara lain.

Adapun ke-17 pintu ekspor baik pelabuhan laut maupun bandar udara yang menjadi tempat pelepasan ekspor komoditas pertanian dalam Merdeka Ekspor ini adalah Pelabuhan Laut Kariangu, Balikpapan; Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Surabaya; Pelabuhan Laut Dumai, Pekanbaru; Pelabuhan Laut Panjang, Bandar Lampung; Pelabuhan Laut Belawan, Medan; Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Jakarta; dan Pelabuhan Laut Boom Baru, Palembang.

Kemudian Pelabuhan Laut Batu Ampar, Batam; Pelabuhan Udara Soekarno Hatta, Banten; Pelabuhan Laut Tanjung Mas, Semarang; Pelabuhan Laut Soekarno Hatta, Makassar; Pelabuhan Laut Trisakti, Banjarmasin; Pelabuhan Talang Duku, Jambi; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; Pelabuhan Tanjung Balai Asahan; Pelabuhan Laut Dwikora, Pontianak; dan Pelabuhan Laut Bitung, Manado.

Ditambahkan Mentan, terdapat 341 kabupaten/kota yang hadir dan ikut melakukan ekspor pada hari ini, menyisakan 173 kabupaten/kota yang belum melaksanakan ekspor komoditas pertanian. “Kami targetkan akhir 2024, tidak satupun kabupaten/kota yang tidak melakukan ekspor,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Lepas Ekspor Komoditas Pertanian dari 17 Pintu appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Pelepasan Ekspor Merdeka Pertanian, Sabtu (14/08/2021) siang, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor komoditas pertanian yang dilakukan secara serentak dari 17 pintu dengan tujuan 61 negara. Acara bertajuk Merdeka Ekspor yang diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan RI ini dihadiri Presiden secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/08/2021) pagi.

“Hari ini kita akan lakukan ekspor komoditas pertanian secara serentak dari 17 pintu ekspor, melalui bandar udara dan pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir yang telah bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan ekspor.

“Saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku-pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya, yang selama masa pandemi telah bekerja keras, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tetapi juga telah berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian,” ucapnya.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi. Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang angkanya Rp390,16 triliun. Sementara, nilai ekspor untuk periode Januari hingga Juli 2021 mencapai Rp282,86 triliun atau mengalami kenaikan 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang bernilai Rp202,05 triliun.

“Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga,” ujar Presiden.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) juga terus membaik. Pada Juni 2020 NTP berada di angka 99,60, kemudian secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. “Ini sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” ujar Presiden.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara pun menyambut baik ekspor komoditas pertanian berupa beras dengan negara tujuan Arab Saudi. Namun, ia juga mengingatkan untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan nasional.

“Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Tetapi sekali lagi dikalkulasi, dihitung, bahwa benar-benar stok yang ada itu cukup untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau hitung-hitungan ada sisa, silakan diekspor,” tegasnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk terus memperkuat pasar untuk komoditas pertanian baik dalam negeri dan luar negeri.

“Di dalam negeri kita ajak masyarakat untuk mencintai, untuk membeli hasil-hasil pertanian kita sendiri, dan untuk mengonsumsi pangan yang sehat, produksi bangsa kita sendiri. Pasar di luar negeri juga digarap dengan intensif dan terintegrasi, terpadu, dan mulai masuk ke pasar-pasar negara-negara nontradisional, yang ini kesempatan kita, momentum kita yang sangat baik di kala pandemi ini, sehingga potensi pasar semakin meluas,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Menteri Pertanian (Mentan) Syarul Yasin Limpo menyebutkan bahwa nilai total ekspor dalam kegiatan ini mencapai Rp7,29 triliun.

“Ekspor yang akan dilepas pada kesempatan ini sebesar 627,4 juta ton, nilainya Rp 7,29 triliun, meliputi komoditas yang pertama perkebunan 564,6 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4,0 juta ton, dan beberapa komoditas lainnya,” ujar Mentan yang mengikuti kegiatan di di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Ekspor pertanian tersebut akan dikirimkan ke sejumlah negara tujuan ekspor seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan beberapa negara lain.

Adapun ke-17 pintu ekspor baik pelabuhan laut maupun bandar udara yang menjadi tempat pelepasan ekspor komoditas pertanian dalam Merdeka Ekspor ini adalah Pelabuhan Laut Kariangu, Balikpapan; Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Surabaya; Pelabuhan Laut Dumai, Pekanbaru; Pelabuhan Laut Panjang, Bandar Lampung; Pelabuhan Laut Belawan, Medan; Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Jakarta; dan Pelabuhan Laut Boom Baru, Palembang.

Kemudian Pelabuhan Laut Batu Ampar, Batam; Pelabuhan Udara Soekarno Hatta, Banten; Pelabuhan Laut Tanjung Mas, Semarang; Pelabuhan Laut Soekarno Hatta, Makassar; Pelabuhan Laut Trisakti, Banjarmasin; Pelabuhan Talang Duku, Jambi; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; Pelabuhan Tanjung Balai Asahan; Pelabuhan Laut Dwikora, Pontianak; dan Pelabuhan Laut Bitung, Manado.

Ditambahkan Mentan, terdapat 341 kabupaten/kota yang hadir dan ikut melakukan ekspor pada hari ini, menyisakan 173 kabupaten/kota yang belum melaksanakan ekspor komoditas pertanian. “Kami targetkan akhir 2024, tidak satupun kabupaten/kota yang tidak melakukan ekspor,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Lepas Ekspor Komoditas Pertanian dari 17 Pintu appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Baca Juga

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Pelepasan Ekspor Merdeka Pertanian, Sabtu (14/08/2021) siang, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor komoditas pertanian yang dilakukan secara serentak dari 17 pintu dengan tujuan 61 negara. Acara bertajuk Merdeka Ekspor yang diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan RI ini dihadiri Presiden secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/08/2021) pagi.

“Hari ini kita akan lakukan ekspor komoditas pertanian secara serentak dari 17 pintu ekspor, melalui bandar udara dan pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir yang telah bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan ekspor.

“Saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku-pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya, yang selama masa pandemi telah bekerja keras, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tetapi juga telah berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian,” ucapnya.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi. Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang angkanya Rp390,16 triliun. Sementara, nilai ekspor untuk periode Januari hingga Juli 2021 mencapai Rp282,86 triliun atau mengalami kenaikan 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang bernilai Rp202,05 triliun.

“Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga,” ujar Presiden.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) juga terus membaik. Pada Juni 2020 NTP berada di angka 99,60, kemudian secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. “Ini sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” ujar Presiden.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara pun menyambut baik ekspor komoditas pertanian berupa beras dengan negara tujuan Arab Saudi. Namun, ia juga mengingatkan untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan nasional.

“Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Tetapi sekali lagi dikalkulasi, dihitung, bahwa benar-benar stok yang ada itu cukup untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau hitung-hitungan ada sisa, silakan diekspor,” tegasnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk terus memperkuat pasar untuk komoditas pertanian baik dalam negeri dan luar negeri.

“Di dalam negeri kita ajak masyarakat untuk mencintai, untuk membeli hasil-hasil pertanian kita sendiri, dan untuk mengonsumsi pangan yang sehat, produksi bangsa kita sendiri. Pasar di luar negeri juga digarap dengan intensif dan terintegrasi, terpadu, dan mulai masuk ke pasar-pasar negara-negara nontradisional, yang ini kesempatan kita, momentum kita yang sangat baik di kala pandemi ini, sehingga potensi pasar semakin meluas,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Menteri Pertanian (Mentan) Syarul Yasin Limpo menyebutkan bahwa nilai total ekspor dalam kegiatan ini mencapai Rp7,29 triliun.

“Ekspor yang akan dilepas pada kesempatan ini sebesar 627,4 juta ton, nilainya Rp 7,29 triliun, meliputi komoditas yang pertama perkebunan 564,6 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4,0 juta ton, dan beberapa komoditas lainnya,” ujar Mentan yang mengikuti kegiatan di di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Ekspor pertanian tersebut akan dikirimkan ke sejumlah negara tujuan ekspor seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan beberapa negara lain.

Adapun ke-17 pintu ekspor baik pelabuhan laut maupun bandar udara yang menjadi tempat pelepasan ekspor komoditas pertanian dalam Merdeka Ekspor ini adalah Pelabuhan Laut Kariangu, Balikpapan; Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Surabaya; Pelabuhan Laut Dumai, Pekanbaru; Pelabuhan Laut Panjang, Bandar Lampung; Pelabuhan Laut Belawan, Medan; Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Jakarta; dan Pelabuhan Laut Boom Baru, Palembang.

Kemudian Pelabuhan Laut Batu Ampar, Batam; Pelabuhan Udara Soekarno Hatta, Banten; Pelabuhan Laut Tanjung Mas, Semarang; Pelabuhan Laut Soekarno Hatta, Makassar; Pelabuhan Laut Trisakti, Banjarmasin; Pelabuhan Talang Duku, Jambi; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; Pelabuhan Tanjung Balai Asahan; Pelabuhan Laut Dwikora, Pontianak; dan Pelabuhan Laut Bitung, Manado.

Ditambahkan Mentan, terdapat 341 kabupaten/kota yang hadir dan ikut melakukan ekspor pada hari ini, menyisakan 173 kabupaten/kota yang belum melaksanakan ekspor komoditas pertanian. “Kami targetkan akhir 2024, tidak satupun kabupaten/kota yang tidak melakukan ekspor,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Lepas Ekspor Komoditas Pertanian dari 17 Pintu appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Pelepasan Ekspor Merdeka Pertanian, Sabtu (14/08/2021) siang, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor komoditas pertanian yang dilakukan secara serentak dari 17 pintu dengan tujuan 61 negara. Acara bertajuk Merdeka Ekspor yang diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan RI ini dihadiri Presiden secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/08/2021) pagi.

“Hari ini kita akan lakukan ekspor komoditas pertanian secara serentak dari 17 pintu ekspor, melalui bandar udara dan pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir yang telah bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan ekspor.

“Saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku-pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya, yang selama masa pandemi telah bekerja keras, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tetapi juga telah berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian,” ucapnya.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi. Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang angkanya Rp390,16 triliun. Sementara, nilai ekspor untuk periode Januari hingga Juli 2021 mencapai Rp282,86 triliun atau mengalami kenaikan 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang bernilai Rp202,05 triliun.

“Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga,” ujar Presiden.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) juga terus membaik. Pada Juni 2020 NTP berada di angka 99,60, kemudian secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. “Ini sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” ujar Presiden.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara pun menyambut baik ekspor komoditas pertanian berupa beras dengan negara tujuan Arab Saudi. Namun, ia juga mengingatkan untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan nasional.

“Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Tetapi sekali lagi dikalkulasi, dihitung, bahwa benar-benar stok yang ada itu cukup untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau hitung-hitungan ada sisa, silakan diekspor,” tegasnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk terus memperkuat pasar untuk komoditas pertanian baik dalam negeri dan luar negeri.

“Di dalam negeri kita ajak masyarakat untuk mencintai, untuk membeli hasil-hasil pertanian kita sendiri, dan untuk mengonsumsi pangan yang sehat, produksi bangsa kita sendiri. Pasar di luar negeri juga digarap dengan intensif dan terintegrasi, terpadu, dan mulai masuk ke pasar-pasar negara-negara nontradisional, yang ini kesempatan kita, momentum kita yang sangat baik di kala pandemi ini, sehingga potensi pasar semakin meluas,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Menteri Pertanian (Mentan) Syarul Yasin Limpo menyebutkan bahwa nilai total ekspor dalam kegiatan ini mencapai Rp7,29 triliun.

“Ekspor yang akan dilepas pada kesempatan ini sebesar 627,4 juta ton, nilainya Rp 7,29 triliun, meliputi komoditas yang pertama perkebunan 564,6 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4,0 juta ton, dan beberapa komoditas lainnya,” ujar Mentan yang mengikuti kegiatan di di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Ekspor pertanian tersebut akan dikirimkan ke sejumlah negara tujuan ekspor seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan beberapa negara lain.

Adapun ke-17 pintu ekspor baik pelabuhan laut maupun bandar udara yang menjadi tempat pelepasan ekspor komoditas pertanian dalam Merdeka Ekspor ini adalah Pelabuhan Laut Kariangu, Balikpapan; Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Surabaya; Pelabuhan Laut Dumai, Pekanbaru; Pelabuhan Laut Panjang, Bandar Lampung; Pelabuhan Laut Belawan, Medan; Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Jakarta; dan Pelabuhan Laut Boom Baru, Palembang.

Kemudian Pelabuhan Laut Batu Ampar, Batam; Pelabuhan Udara Soekarno Hatta, Banten; Pelabuhan Laut Tanjung Mas, Semarang; Pelabuhan Laut Soekarno Hatta, Makassar; Pelabuhan Laut Trisakti, Banjarmasin; Pelabuhan Talang Duku, Jambi; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; Pelabuhan Tanjung Balai Asahan; Pelabuhan Laut Dwikora, Pontianak; dan Pelabuhan Laut Bitung, Manado.

Ditambahkan Mentan, terdapat 341 kabupaten/kota yang hadir dan ikut melakukan ekspor pada hari ini, menyisakan 173 kabupaten/kota yang belum melaksanakan ekspor komoditas pertanian. “Kami targetkan akhir 2024, tidak satupun kabupaten/kota yang tidak melakukan ekspor,” tandasnya. (TGH/UN)

The post Presiden Lepas Ekspor Komoditas Pertanian dari 17 Pintu appeared first on Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Tags: Kabinet Indonesia Maju
Cloud Hosting Indonesia

Berita Lainnya

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

Lapas Lubuk Pakam Ikuti Zoom Pembukaan IPPA Fest 2025

by Redaksi
21 April 2025
0

mitrabhayangkarinobes.com, | Lubuk Pakam, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Kantor Wilayah Sumatera Ikuti zoom pembukaan...

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

Kalapas Kelas IIB Lubuk Pakam: Kita Semua Adalah Keluarga

by Redaksi
4 April 2025
0

mitrabhayangkarainobes.com, | Lubuk Pakam, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kanwil Sumatera Utara...

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian. 

by Redaksi
19 Januari 2025
0

Bapak Bona Uli Rajagukguk Bersama Pengurus Partai Gerindra Hatonduhan Serahkan Bantuan Musibah Kebakaran Di Nagori Parhondalian.   Mitra bhayangkara inobes.com...

Bareskrim Polri Amankan 100 Butir Pil Ekstasi Dari Koin Bar Siantar .

Bareskrim Polri Amankan 100 Butir Pil Ekstasi Dari Koin Bar Siantar .

by Redaksi
13 Juni 2024
0

    Mitra Bhayangkara Inobes.com--Medan, SUMUT : Dirtipidum Bareskrim Polri bersama Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) besar-besaran melakukan pengukapan...

TRENDING NEWS

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed

TENTANG

mitrabhayangkarainobes.com | merupakan media yang mengutamakan publikasi suara rakyat serta menyajikan berita yang berimbang, kritis dan mendidik

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Recent Posts

  • WUJUDKAN ASTA CITA PRESIDEN, KALAPAS KELAS IIB PADANGSIDIMPUAN KOLABORASI DENGAN DINAS PERTANIAN KOTA PADANGSIDIMPUAN. 
  • 30 ASN Masa Purna Bhakti di Pemkab Simalungun Terima Tali Asih Korpri, Wakil Bupati: “Terima kasih telah menjadi ASN Berintegritas, Profesional, dan Berakhlak”.

© 2021 | mitrabhayangkarainobes.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pematangsiantar
    • Tapanuli
    • Medan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Politik & Hukum

© 2021 | mitrabhayangkarainobes.com