Mitrabhayangkarainobes.com/Karo – Pelaksanaan Proyek pembangunan Jamban Sekolah dan Sanitasi untuk Siswa SDNegeri dan SMPNegeri untuk Guru dan Siswa di Kabupaten Karo hamburkan uang Negara karena Jamban ini tidak dapat dipergunakan sesuai pungsinya , sebab para siswa enggan mempergunakannya karena tidak memiliki bak penampungan air dan air.
Apabila ada siswa yang hendak buang air besar /kecil risih untuk mempergunakan jamban sekolah tersebut karena tidak tersedianya air. Karena jarang dipergunakan mengakibatkan jamban sekolah terlihat kumuh dan bau terkesan mubajir ”ujar orang tua murid di salah Satu SDN yang tidak mau namanya di sebut.
Lanjutnya lagi, sangat mengharapkan perhatian dari Dinas Pendikan Kabupaten Karo agar segera dibuat Sanitasi sebagaimana sekolah SDN pada umumnya.Tidak seperti kondisi sekarang ini, bisa menciptakan sekolah yang berkualitas, dan sehat untuk kebersihan saja sangat jauh. Ujar orang tua tersebut.
Saya meyakini jika tidak dibenahi kebersihan Jamban akan berdampak padakesehatan dan kenyamanan siswa.Ditambah masa pandemj covid 19 yang masih menghantui kehidupan masyarakat.
Adapun total jumlah jamban yang dibangun Pemerintah Kabupaten Karo berjumlah 7 unit.Dengan 6 SDN dan 1 SMPN.Yakni SDN Ajinembah,SDN Regaji,SDN Situnggaling, SDN Partibi Lama, SDN Aek Hotang serta SDN Lau Simomo dan Sekolah Menengah Pertama Negri 1 Payung di Batu Karang.Dengan total biaya sekitar Rp 939.500.000.’ dari dana Alokasi Khusus (Dak) tahun 2020.
Saat dikonfirmasi Kadis Pendidikan Kabupaten Karo Dr. Drs. Eddi Surianta Surbakti, M. Pd, mempertanyakan kondisi jamban tersebut dia sepertinya terkesan lepas tanggung jawab dengan membawa para awak media ke bagian Bidang SD dan bertemu dengan Kasi Kurikulum Suparman Sembiring yang nota bene tidak mengerti masalah pembangunan jamban tersebut.Saat ditanya siapa PPK nya dengan cepat kadis menjawab ” Kasta brahmana”ujarnya , serta menyuruh Kasi Kurikulum untuk mencatat dimana saja Sekolah Pembangunan Jamban tersebut ” Mohon dicatat dimana saja , biar kita cek semuanya , ujar kadis lantas buru-buru pergi. (Nur kennan Tarigan).
Discussion about this post