Mitrabhayangkarainobes.com/Siantar – Sudah 100 hari sejak dilantik pada tanggal 22 februari 2022, Plt Walikota Pematangsiantar dr. Susanti Dewayani SpA belum menunjukkan keseriusan bagaimana arah pembangunan kota siantar ini di bawa demi mewujudkan siantar yang sehat sejahtera berkualitas sesuai dengan taglinenya.
Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pematangsiantar, Bill Fatah Nasution saat ditemui di sekertariat IMM Jalan Siatas Barita Gg H Rupino menyampaikan bahwa, Walikota saat ini lebih banyak melakukan kegiatan yang sifatnya seremonial saja seperti Audensi ataupun menghadiri undangan dari dinas maupun masyarakat.
Saat menghadiri undangan kegiatan misalnya plt. walikota siantar dr. Susanti dewayani SpA dalam memberikan sambutannya sering mengatakan meminta ataupun membantu mensukseskan program pemko yaitu “LISA” (lihat sampah ambil), yang kadang kegiatan tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan program LISA yang saat ini menjadi program utama mungkin di pemko.
Bill menyarankan agar pola komunikasi walikota harus diperbaiki dan lebih menyesuaikan dengan kegiatan yang sedang dihadiri agar tidak terjadi disinformasi kepada audiens.
Terkait pembangunan dan pemberdayaan masyarakat misalnya.
Bill mengatakan dengan jangka waktu yang relatif singkat lebih baik fokus saja dalam membangun kota Siantar ini.
Ada banyak permasalahan dari mulai fasilitas umum seperti mangkraknya stadion sangnwaluh dan gedung olahraga yang sampai saat ini belum ada kejelasannya disamping itu masih banyak yang berlobang ini harus ditindak lanjut oleh pemko, dalam segi pendidikan misalnya harapannya ada terobosan yakni beasiswa daerah agar masyarakat yang terkendala biaya pendidikannya dapat dibantu dengan adanya beasiswa tersebut, bukankah mencerdaskan kehidupan bangsa adalah Amanat UUD 1945 berdosa kalau kita tidak menjalankannya.
Selain itu pemko harus memberikan program yang sifatnya memberdayakan Pemuda dan Mahasiswa seperti pelatihan yang dapat menambah soft skill yang bisa dijadikan tambahan pendapatan untuk mereka.
“masyarakat kota siantar ini cerdas, mereka bisa menilai kegiatan yang berdampak nyata untuk mereka dan mana yang kesannya hanya sekedar pencitraan saja” Tutupnya.