MITRABHAYANGKARAINOBES.COM, SIMALUNGUN – Di perusahaan PTPN IV unit balimbingan khususnya di afdling 3 lagi gencar gencarnya melakukan perawatan tanaman ulang kelapa sawit yang sejak tahun 2019 lalu di mulai,dari mulai penanaman sampai pemupukan telah berlangsung lama. Namun dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan standart operasional prosedur yang ada.
Dalam pantauan awak media (05/08/2022)di kebun afdling 3 tampak di temukan pengerjaan yang mangkrak,seperti pengerjaan garuk piringan yang sudah di tiadakan dan pemupukan dengan menggunakan limbah tangkos yang sampai saat ini belum selesai di kerjakan,padahal pengerjaan ecer tangkos sudah lama di kerjakan tapi saat ini belum juga selesai.
Seperti akuan warga sekitar inisial RB ,” pihak kebun ini gak mau tau dampak yang di timbulkan limbah tangkos itu, bau yang mengganggu serta timbulkan keberadaan lalat di setiap rumah rumah warga,apalagi penempatan yang lama di tiap tiap pinggir jalan yang di lewati warga, dan saat ini pun pengerjaannya berhenti,padahal masih ada nampak tumpukan tangkos di pinggir jalan,” ucapnya ke awak media.
,”lagian pekerja gak mau mengerjakan pengeceran tangkos itu,karena terlalu murah di buat harganya sama pihak kebun, di sini per pokok di TBM 2 di bayar rp 3000.00 padahal di afdling 4 untuk TBM 1 di bayar per pokok mencapai rp 6000.00,padahal di perusahaan yang sama,yakni PTPN IV unit balimbingan,” ucap pak RB ke awak media.
Terpisah, bapak Nainggolan selaku pejabat kantor afdling 3 menerangkan ke awak media (pesan whattsapp)bahwa,”berhentinya ecer tangkos tersebut di karenakan tidak ada pekerja yang mau mengerjakan nya,”.
Sementara manager di saat di tanyakan melaui pesan singkat whatsapp perihal itu,enggan menjawab.
Discussion about this post