Mitrabhayangkarainobes.com/ Simalungun – Dalam proses perawatan kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) pada umumnya sangat penting,kegiatan perawatan mencakup perawatan dan penanaman legume cover crop (LCC) ,aplikasi janjang kosong (jangkos), penyisipan, pemupukan, pengendalian gulma dan hama, ablasi dan katrasi serta tunas pasir bahkan scout Harversing.
Perawatan TBM sangat berpengaruh dan tujuannya agar tanaman mendapatkan pertumbuhan yang seragam dan mampu berproduksi tinggi, dan bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif tanaman sawit agar mampu sebagai penunjang pertumbuhan generatif yang berproduksi tinggi dan maksimal.
Namun hal tersebut tidak menjadi panutan pihak manajemen PTPN IV unit Tonduhan dalam menangani perawatan TBM 1di afdl satu dan dua, itu di ketahui saat awak media meninjau langsung ke lapangan( jumat 07/10/2022), seperti pengendalian gulma dan hama, penempatan jangkos dan polah pengecerannya.
Hal tersebut di kuatkan dengan pengakuan dari pekerja Buru lepas (BL),indetitas tidak di publish, beliau mengaku ,”pengerjaan ecer jangkos sangat lambat karena hanya kami berdua yang mengerjakan areal seluas ini pak,”ucap beliau ke awak media saat itu juga.
Terpisah, saat awak media meminta tanggapan dari Bapak Jhon Aslin Sinaga (askep) unit Tonduhan melalui pesan singkat whatsapp (senin 10/10/2022),
“benar yang awak media sampaikan, di karenakan pihak vendor susah dan belum mendapatkan pekerja BL,” ucapnya.
Sampai berita ini di kirim ke Redaksi (selasa 25/10/2022) belum juga ada keterangan dari pihak terkait, justru pak Nandar selaku asisten SDM yang awalnya akan di mintai keterangan akan hal tersebut, malah memblokir nomor kontak awak media. (Ramlan).
Discussion about this post