Mitrabhayangkarainobes.com/Simalungun – Nama Doni Azmi di kalangan perjudian jenis tebak angka (Togel) di Kabupaten Simalungun dan Kota Siantar sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.
Pasalnya, Seorang oknum TNI yang berpangkat Praka tersebut selain menjadi seorang prajurit, dirinya juga menjadi agen terbesar dalam praktek perjudian jenis Togel, Kim, dan Sidney.
Dalam menjalankan bisnis haramnya, Dony dibantu oleh dua rekannya bernama Pijon Lase dan Irwansyah.
Belakangan diketahui bahwa, Pijon Lase ternyata seorang oknum Kepolisian dari sektor Tanah Jawa. Sedangkan Irwansyah seorang oknum TNI yang bertugas di Kodim Deli Serdang.
Informasi tersebut diketahui dari penuturan seorang pemilik warung di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun berinisial DP
Kepada mitrabhayangkarainobes.com, DP menjelaskan bahwa, dalam praktek perjudian tersebut Dony Azmi tidak bermain sendiri, melainkan dibantu oleh kedua temannya.
“Di Simalungun ini sebenarnya Dony tidak bermain sendiri. Hasil dari para Juru Tulis (Jurtul) di Kecamatan Tanah Jawa ini dikutip sama Pijon Lase seorang oknum polisi di Polsek Tanah Jawa. Setelah itu Pijon Lase menyetorkan kapada Praka Doni Azmi yang bertugas di Batalyon Tumbak Sakti’ 122 Marihat yang berperan sebagai agen atau pengutip uang hasil rekap perjudian” ungkap DP, Selasa (10/1/2023).
Sebelum sampai kepada bos besar, lanjutnya. Dony harus menyerahkan hasil rekapan tersebut kepada Sersan Irmansyah yang bertugas di jajaran Kodim Deli Serdang sebagai orang dipercaya pengumpul hasil rekap yang di kutip oleh Doni Azmi dari Pijon Lase. Setelah itu baru Irmansyah menyerahkan kepada Rizal Belawan, Paparnya.
Hal itu tentu menambah daftar panjang nilai buruk yang dilakukan TNI/Polri di mata masyarakat. Padahal Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) sudah memberikan perintah untuk menutup segala bentuk jenis perjudian di Indonesia.
“Kami sebagai Masyarakat sangat kecewa dengan kinerjanya para petinggi TNI/Polri, karena tiga orang oknum Aparat Penegak Hukum tersebut sampai saat ini masih tetap beroperasi tanpa ada tindakan apa pun. Bahkan ketiganya saat ini dijuluki menjadi penguasa perjudian di Siantar dan Simalungun” Katanya.
Dirinya berharap petinggi TNI/Polri tidak menutup mata terkait hal tersebut. Dan bisnis haram tiga serangkai bos judi tersebut dapat segera ditutup
“Harapannya para petinggi TNi/Polri tidak selalu menutup mata dengan kelakuan anggotanya. Petinggi TNI/Polri harus bertindak tegas kepada anggota yang melakukan kesalahan. Tutup bisnisnya, tangkap dan hukum pelakunya” tandasnya. (Tim/red/Ismail Daulay )
Discussion about this post