Mitra Bhayangkara Inobes – Simalungun
Lagi lagi perusahaan plat merah milik BUMN yaitu Perkebunan Nusantara IV diguncang isu tak sedap perihal struktur managemen, baik dari sektor etos kerja dan dugaan penyelewengan anggaran yang telah digelontorkan negara untuk perusahaan tersebut.
Berdasarkan penelusuran awak media di salah satu kegiatan PTPN IV di unit kebun Balimbingan yang saat ini sedang berlangsung yaitu kegiatan Refplanting (02/03), diketahui kegiatan tersebut dilaksanakan selain untuk peremajaan tanaman bertujuan juga untuk meningkatkan produktifitas pendapatan negara disektor perkebunan.
Mirisnya, kondisi yang ditemukan dilokasi kegiatan berlangsung diduga menjadi ajang meraup pundi pribadi dan terkesan asal jadi, tanpa memperhatikan serta menerapkan Kerangka Acuan Kerja yang sudah ditetapkan guna tercapainya hasil maksimal kegiatan tersebut.
Seorang karyawan PTPN IV yang ditugaskan sebagai Petugas Jaga (PJ) di afdeling 2 Balimbingan insial bombom ketika ditanyai dilokasi bekerja nya alat berat excavator perihal temuan kesalahan tersebut, dirinya memilih bungkam dan pergi menghindari awak media.
Masih di afdeling 2 unit kebun Balimbingan, ketika awak media mencoba menyambangi Asisten inisial Damanik di kantor afdeling pada pukul 14.15 wib, seorang krani produksi mengungkap kan jika Damanik sedang tidak berada di kantor.
“Gak ada asisten bang, sudah pulang sekitar setengah jam yang lalu” ucap krani tersebut.
Fery M Saragih selaku Asisten Kepala unit kebun Balimbingan ketika dikonfirmasi melalui seluler nya perihal ketebalan chipingan pohon sawit mengungkapkan, jika ketebalan chipingan berkisar 5cm hingga 10 cm untuk belahan nya.
“5cm sampai 10 cm ketebalan nya lae, itulah yang sesuai dengan ketetapan perusahaan” ucap Fery M Saragih
Namun ketika dirinya ditanyakan perihal perbedaan ketebalan chipingan yang terjadi di afdeling 2 unit kebun Balimbingan, dirinya memilih bungkam tanpa memberikan penjelasan.
Pahala Sihombing selaku ketua LP4 Sumatera Utara ketika ditanyai pendapat nya menyatakan, seharusnya PTPN IV lebih teliti dalam hal etos kerja nya, dikarenakan hal tersebut dapat berakibat fatal untuk jangka waktu puluhan tahun.
“Kalau kita lihat dari anggaran yang sudah digelontorkan negara untuk refplanting PTPN IV ini, seharusnya mereka harus lebih teliti kinerja nya, karena ini kan berdampak puluhan tahun kedepan terhadap kualitas tanaman nantinya” ucap pahala sihombing.
“Apalagi jika saat ini kita tinjau dari segi aspek material nya, bisa saja kedepan nya negara akan mengalami kerugian yang besar jika hal ini terus berlanjut, dan seharusnya pihak managemen unit Balimbingan melakukan peneguran terhadap vendor nya, bukan malah pembiaran” tambah nya.
Layaknya sudah berkonspirasi disesama tubuh PTPN IV, Aulia Irfan Dalimunte selaku Manager unit kebun Balimbingan juga diduga merasa gerah perihal tersebut dan memilih bungkam walaupun perihal tersebut sudah terkirim melalui pesan whatsapp pribadinya. (Umar )