Mitra Bhayangkara Inobes __ Simalungun::
Akibat pihak keamanan kebun lebih memilih menjaga dan mengambil buah sawit di areal replanting, akhirnya tanaman produksi di Afdl 3 kecolongan , lebih 200 tandan buah segar di curi orang tak di kenal.
Peristiwa tersebut terjadi saat pengamanan/povrider kebun sibuk di areal replanting yang sedang berlangsung di afdl 3 tersebut, hilangnya buah kelapa sawit produksi itu tepatnya pada hari Kamis, (07/03/2024) , pencuri berhasil mengambil 200 lebih TBS di lapangan, hal ini di ketahui awak media berdasarkan keterangan dari salah satu karyawan PTPN IV unit Balimbingan, dan keterangan warga setempat.
Justru karena itu perkebunan PTPN IV unit kebun Balimbingan di nilai sedang mengalami krisis keamanan dan merosot nya sistem management.dan berakibat merosotnya hasil produksi perusahaan PTPN IV Balimbingan itu sendiri.
Akibat hilangnya buah kelapa sawit tersebut, menurut warga sekitar berpendapat ke awak media ,”itu terjadi karena kecemburuan warga setempat, karena beredar kabar pihak keamanan/povrider sering mengumpulkan buah kelapa sawit dari areal replanting itu Pak, dan di jual ke penadah , bahkan beberapa minggu yang lalu ada masuk mobil langsir ambil buah kelapa sawit ke areal replanting pada tengah malam Pak,” terang warga yang namanya tidak ingin di publis.
Mungkin karena merasa ketagihan jual kelapa sawit ke penadah itu , pihak keamanan atau povrider tersebut tidak lagi mengawasi areal tanaman menghasilkan yang sepatutnya wajib di jaga, maka para pencuri kelapa sawit tersebut bebas mengambil di areal tanaman menghasilkan (TM ) yang berada di kampung gelugur huta 1 Tangga Batu,” tuturnya ke awak media, selasa (12/03/2024).
Untuk itu pihak awak media kembali mempertanyakan ke Korkam J. Simanjuntak dan manager unit Balimbingan bapak Aulia irfan, melalui pesan singkat whatsapp, namun mereka berdua masih tetap diam dan bungkam.
Begitu juga dengan bapak Irvan Faisal sebagai Kepala Bagian Tanaman PTPN IV pusat, sepertinya beliau juga enggan menanggapi pesan singkat whatsapp yang di kirim pihak awak media, kamis(14/03/2024). Padahal kejadian tersebut sangat merugikan perusahaan PTPN IV pusat itu sendiri bila hal tersebut terulang kembali. (Umar)