Mitra bhayangkara inobes.com–Simalungun:
Jalan milik Pemerintah Kabupaten Simalungun dari Simpang Tiga Mandoge Menuju Nagori Tangga Batu yang menghubungkan Kecamatan Hatonduhan dengan Dolok Panribuan tepatnya di Nagori Saribuasih saat hujan deras tiba jalan tersebut tak ubahnya seperti sungai.
Saat hujan deras seluruh ruas jalan dipenuhi air, yang sangat menyakitkan pengendara khususnya sepeda motor, bahkan bisa saja sebabkan kecelakaan.
Keadaan seperti itu sudah berlangsung cukup lama, asal hujan deras tiba jalan tersebut berubah seperti sungai, hal itu disebabkan adanya drainase yang tersumbat.
Dari pantauan Media MBI Lokasi drainase yang tersumbat berada di Huta VI Huta Baru, tepat di depan pemukiman warga.
Meski jalan tersebut milik Pemkab Simalungun seharusnya Pemerintah Desa/Nagori setempat juga harus tanggap, menyikapi keluhan yang kerap disampaikan pengguna jalan.
Pemerintah setempat dalam hal ini Pemerintah Desa Saribuasih seharusnya mencari akar permasalahan, mengapa setiap hujan selalu banjir, dan bagaimana mencari solusi agar hal tersebut tak terus terulang.
Namun sepertinya hal itu tidak pernah dilakukan oleh Kepala Desa Saribuasih, untuk melakukan koordinasi dengan perangkatnya guna mencari solusi. Dan sepertinya Kepala Desa Saribuasih tidak mau tau soal apa yang terjadi saat hujan tiba jalan tersebut selalu banjir, berbagai dugaan tersebut muncul kerana faktanya seperti itu.
Dan kemungkin Pemerintah Desa Saribuasih hanya berharap penuh dengan Pemerintah Kabupaten untuk perbaikan, padahal jika berkerjasama antara Pemkab dan Pemerintah Desa, jalan Saribuasih tak separah seperti sekarang ini.
Seharusnya juga, pemerintah desa harus punya kebijakan untuk melakukan perbaikan secara berkala dengan mengajak masyarakat dan pengusaha, atau setidaknya Kepala Desa memerintahkan Gamotnya mengajak masyarakat bergotong royong membuka drainase yang tersumbat demi menjaga hal-hal yang lebih buruk, dengan tidak serta-merta berharap kepada Pemerintah Kabupaten sepenuhnya.
Dengan tidak mau tau apa yang selama ini terjadi, sejumlah tokoh masyarakat menganggap Pemerintah Desa Saribuasih kurang tanggap dan kurang jeli menyikapi permasalahan di Nagori nya.
Tentunya hal tersebut sangat disayangkan andai kata Kapela Desa Saribuasih tidak tau apa yang terjadi saat hujan deras tiba jalan tersebut dibanjiri air, padahal sejumlah Media sudah sering memberitakan, bahkan postingan dari laman Facebook kerap bermunculan saat jalan tersebut berubah menjadi sungai. (Sukiman)