Mitra bhayangkara inobes.com–Simalungun:
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) merupakan masa di mana tanaman kelapa sawit belum menghasilkan tandan buah, mulai dari saat tanam hingga panen pertama. Periode TBM berlangsung selama 30-36 bulan. Tujuan pemeliharaan TBM adalah untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam dan berproduksi tinggi. Manfaat pemeliharaan TBM adalah mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif tanaman sawit sebagai penunjang pertumbuhan generatif yang berproduksi tinggi.
Namun di PTPN IV Regional II Kebun Unit Balimbingan tepatnya di areal afdeling 2 jalan menuju kantor Afdeling 2 yang tidak jauh dari kantor afdeling, yang secara geografis terletak di Nagori Bahkisat Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, TBM yang harusnya mendapatkan pemeliharaan yang baik namun diduga tidak terealisasi sehingga ratusan hektar pokok sawit TBM tampak menguning dan tidak terurus,hal ini diduga akibat pemeliharaan tidak dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Amatan dilokasi selain ribuan pokok sawit tampak berubah warna menjadi kuning, garuk piringan manual atau yang sering disebut buka piringan disetiap pokok sawit tidak sepenuhnya dikerjakan, hanya sebagian pokok tampak dikerjakan pemeliharaannya padahal anggaran pemeliharaan dalam hal tersebut di anggarkan dengan nilai yang tidak sedikit. Bahkan tumbuhan mucuna atau kacangan tidak ditemukan tumbuh dengan baik di areal HGU.
Mucuna atau kacangan pada kelapa sawit berfungsi sebagai tanaman penutup tanah (TPT) atau legume cover crops (LCC) yang memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
Menekan pertumbuhan gulma
Meningkatkan kesuburan tanah
Melindungi tanah dari sinar matahari langsung
Melindungi tanah dari tetesan air hujan langsung
Mengurangi aliran permukaan tanah
Menjaga kelembaban tanah
Mencegah erosi tanah .
Asisten kepala ( Askep) PTPN IV Unit Balimbingan Johannes saragih sebagai penanggung jawab atas rayon yang dipimpinnya, dikonfirmasi terkait adanya perubahan warna pokok sawit yang harusnya hijau menjadi kuning “itu bukan terkena virus pak,sedikit menguning efek setelah perpindahan tanam dr polibag kelubang tanam dilapangan,sesuai rencana akan dilakukan pemupukkan urea dgn dosis 150gr/pokok, soalnya belum,ada jadwal pemupukan nya sesuai rekomendasi pemupukkan, kalau Umur bibit 14 bulan”, tulisnya menjawab konfirmasi awak media yang dikirimkan melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Tidak sampai disitu awak media mencoba melakukan konfirmasi terkait proses pengerjaan seperti garuk piringan manual yang sampai saat ini belum selesai dikerjakan, dengan konfirmasi :
” Pada setiap pokok sawit TBM tidak ditemukan garuk piringan manual, apakah management beserta vendor bersekongkol untuk menyunat anggaran sehingga garuk piringan tidak dilaksanakan sepenuhnya?. Terimakasih . ” Tidak ada persekongkolan mengenai anggaran, ada beberapa item pekerjaan yg tidak dikerjakan dan tidak dibayar, Menurut bapak kalo ada persengkongkolan buktikan saja,valid ya,” terima kasih, jika tidak berarti rumor atau hoax. Tulis Johannes Saragih menjawab konfirmasi yang dikirimkan melalui pesan aplikasi WhatsApp. (AS)