Mitra bhayangkara inobes.com-Simalungun:
Munculnya kembali sosok calon bupati beragama IsIam di kabupaten Simalungun saat ini, menjadikan warga mengingat masa bupati Zulkarnaen Damanik di periode 2005-2010 silam. Beliau saat itu memberanikan diri mencalonkan diri dengan keyakinan bahwa penduduk di kabupaten Simalungun bermayoritas beragama IsIam.
Dan saat ini, sosok calon bupati yang beragama IsIam untuk periode 2025-2030 telah muncul kembali untuk ikut serta dalam pesta demokrasi serentak di pilbup Simalungun. Beliau adalah H Anton Ahmad Saragih sosok calon bupati nomor urut dua (2) yang di nilai memiliki karisma keislaman, santun dan berwibawa.
Menurut salah satu tokoh masyarakat yang merupakan warga kecamatan Hatonduhan, bapak Muklahar yakin jika umat muslim di Simalungun ini mendambakan sosok figur pemimpin yang agamais, apalagi Calon bupati nomor urut dua tersebut bergelar HAJI, dan itu bisa di raih dan menarik perhatian umat muslim di Simalungun ini yang notabenenya berpenduduk mayoritas Muslim.
“Sebenarnya jika umat muslim bersatu, gampang untuk memenangkan bapak H. Anton Ahmad Saragih di Simalungun ini, Jumlah penduduk muslim di Kabupaten Simalungun pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 584.987 jiwa.
Berikut ini adalah persentase agama di Kabupaten Simalungun: Islam: 56,77%,Kekristenan: 42,93%,Buddha: 0,22%,Hindu: 0,05%,Konghucu: 0,02%,Parmalim: 0,01% ” Jelas bapak Muklahar ke media, Selasa (26/11/24).
Apalagi ada aturan dalam alquran yang mewajibkan kita untuk memilih pemimpin yang seakidah, dan haram hukumnya jika kita memilih pemimpin non muslim kecuali dalam keadaan darurat. Hanya di Indonesia hal tersebut kurang di terapkan, tetapi tidak ada salahnya juga bila kita selaku umat beragama memilih pemimpin yang seakidah “harapnya kembali.
Sementara menurut Anto Jek (50 tahun) warga yang sama, beliau justru meminta agar dalam memilih pemimpin dari hati nurani masing-masing demi untuk kemajuan yang lebih baik dalam bernegara dan beragama, jangan karena mendapatkan sogokan dengan sistem yang instan lalu kita merasa terpaksa harus memilihnya.
Bayangkan aja jika kita terima hadiah yang berbentuk sembako atau uang yang tidak seberapa itu menjadikan kita terpaksa memilih pemimpin yang membayar kita, dan pemberian tersebut kita memperjualkan harga diri kita selama 5 tahun mereka menjabat, kan gak salah jika kita belajar memperbaiki pola pikir kita untuk kedepan bang’ ujar bang Anto Jek.
Terakhir beliau juga mengatakan ” Apalagi saat ini ada dua kandidat calon bupati yang akan kita pilih di Simalungun ini, yaitu Bapak Radiapo Hasiholan Sinaga (non muslim) dengan nomor urut satu dan H. Anton Ahmad Saragih (Muslim). Untuk itu sudah pasti bisa kita menangkan bapak H. Anton Ahmad Saragih bila kita umat muslim bersatu dan memilih calon bupati yang seakidah dengan kita semua. (Red)